Welcome to Alislamarrahman

Ahlu Sunnah Wal Jamaah

USIRLAH ORANG-ORANG KAFIR (TENTARA SALIB AMERIKA, YAHUDI, KRISTEN, DAN SELURUH NON-MUSLIM) DARI TANAH ARAB!!!

In the name of Allah, Most Beneficent, Most Merciful

 

Segala puji bagi Allah, Tuhan yang satu, Tuhan yang merajai segala sesuatu, Tuhan yang memiliki jiwa-jiwa manusia, dan tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Dia. Kepada-Nya kita menyembah dan memohon ampunan.

Realita yang terjadi di jazirah Arab pada zaman ini sungguh memilukan. Negara Arab Saudi yang seharusnya menjadi pusat Islam dan negara tauhid kini telah dikontaminasi oleh kebobrokan sistem hukum buatan dan keberadaan tentara Amerika. Pada awalnya pihak kerajaan Arab Saudi meminta bantuan terhadap kaum kuffar dalam hal kekuatan militer untuk melindungi diri dari invasi Irak. Setelah perkara tersebut selesai (tulisan ini tak membahas mengenai invasi tersebut), kependudukan Amerika masih saja bercokol di Negara Saudi tersebut.

Perlu diketahui bahwa pada dasarnya meminta bantuan kepada orang kafir itu haram!!! Dan perlu diketahui juga bahwa wajib bagi kaum kuffar laknatullah diusir dari tanah suci!!!

Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam setelah tahun ini” (At Taubah: 28). Begitulah Allah menerangkan tentang betapa kotornya jiwa orang musyrik. Tidak diperbolehkan bagi mereka untuk menempati jazirah Arab setelah ayat ini diturunkan. Sama sekali tidak boleh!!!

Abdurrazaq meriwayatkan dari Jabir bin Abdillah bahwa ia berkata tentang ayat: “Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam setelah tahun ini”, kecuali hamba sahaya atau ahlu dzimmah” (Abdurrazaq, 2/271). Perlu dicatat bahwa tentara Amerika bukan hamba sahaya dan bukan pula ahlu dzimmah. Mereka adalah kafir harbi.

Tidakkah kalian tahu apa yang dikatakan Presiden Nixon laknatullah? Inilah yang dia katakan: “Sekarang ini, siapapun yang menguasai harta (maksudnya: minyak) yang ada di teluk Arab dan Timur Tengah maka akan terbuka baginya jalan yang lapang untuk menguasai harta kekayaan seluruh dunia” (dinukil dari Al Mudzakkirat, hal. 105). Dia pun pernah berkata pula: “Sesungguhnya kawasan ini (tanah Arab) dahulunya hanya bisa dinikmati dengan khayalan romantika, akan tetapi sekarang pandangan mata seluruh dunia tertuju pada kapling tanahnya sehasta demi sehasta atau tertuju pada bukit pasirnya dengan pengawasan yang teliti” (Al Mudzakkirat, hal. 100). Maka lihatlah perkataan dia dengan teliti bahwasanya dia mengincar sesuatu dari tanah Arab.

Apakah hanya dia sendiri yang berkata demikian? Tidak!!! Lihatlah apa yang dikatakan teman haramnya, Presiden Carter, tentang Arab: “Seandainya Tuhan menjauhkan sedikit minyak Arab sedikit ke barat, maka problematika yang mendera kita akan terasa lebih ringan” (dinukil dari: At Tadakhul al Askari fi Manabi an Nafth, hal. 12). Benarkan? Mereka selalu berangan-angan untuk bisa menguasai Saudi, walaupun hanya sebatas angan-angan.

Tidak mungkin bagi orang-orang kafir membantu kaum muslimin dengan sukarela, pastilah dibelakangnya ada niat mendapatkan sesuatu. Walaupun sesuatu itu bukan yang bersifat materil, paling tidak mereka berharap untuk menghancurkan Dienullah kaum muslimin. Kami beriman dan membenarkan apa yang Allah firmankan: “Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu sampai kamu mengikuti agama mereka” (Al Baqarah: 120).

Kembali kepada permasalahan awal tentang Surat At Taubah ayat 28, diriwayatkan dari Abu Amr’ Al Auza’i bahwa Umar bin Abdul Aziz pernah menetapkan untuk melarang Yahudi dan Nasrani memasuki masjid-masjid kaum muslimin. Ia mneyertakan dalil atas larangannya itu dengan friman Allah: “Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/180).

‘Atha berkata: “Tanah haram itu seluruhnya merupakan masjid, berdasarkan firman Allah: ‘Maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini.’ Ayat ini menunjukkan akan kenajisan orang-orang musyrik, sebagaimana juga menunjukkan akan kesucian orang mukmin. Selain itu disebutkan dalam hadist shahih: ‘Orang mukmin itu tidak najis’” (Fathul Bari, 3/150).

Imam Ibnu Katsir mengomentari ayat tersebut: “Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman, yang suci agama dan jiwanya, untuk mencegah kaum musyrikin yang najis agamanya untuk memasuki Masjidilharam, sekalipun hanya untuk mendekatinya, setelah turunnya ayat ini. Ayat ini diturunkan pada tahun ke-9 Hijriyyah” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/179).

Kaum salibis yang saat ini menempati tanah Arab, walaupun mereka belum terlihat mendominasi Negara tersebut, pasti lambat laun akan mengambil alih kekuasaan dan menjadikan Saudi tunduk di bawah kaki mereka. Salah seorang keluarga Su’ud memberi pernyataan pada saat diwawancara oleh BBC tanggal 7–11–1418 H berkata: “Sesungguhnya orang-orang Amerika dan orang-orang Inggris walaupun dikatakan kepada mereka hari ini; ‘Keluarlah kalian dari jazirah Arab!’ niscaya mereka takkan mau keluar darinya”.

Semoga Allah merahmati Sheikh Ali bin Abdurrahman Al Hudzaifi yang di dalam khutbahnya menyampaikan: “Sesungguhnya permusuhan ini adalah perkara agama, wahai segenap hamba Allah. Amerika tak dapat mengatur dirinya sendiri sedikitpun, dia dikendalikan oleh si Kecil Yahudi yang mengarahkannya ke mana mereka menghendaki. Kaum muslimin tidak dapat menerima keberadaan pasukan militer maupun warga sipi;l dari negara kafir manapun, dalam keadaan bagaimanapun berdasarkan sabda Nabi: ‘Usirlah orang-orang musyrik dari Jazirah Arab.’ Maka kita wajib melaksanakan perintah itu” (Al Qaul al Mukhtar fi Hukmi al Isti’anah bi al Kuffar, hal. 14).

Sheikh Hamud bin Aqla Asy Syu’aibi adalah seorang ulama jazirah Arab yang bukan saja hanya karena keilmuannya ia diakui, melainkan juga karena keberaniannya menjelaskan kebenaran, beliau telah menjelaskan keadaan ini: “Tatkala saya melihat sebagian pemerintah di jazirah Arab tidak memahami nash-nash ini (ayat yang melarang orang kafir bermukim di Arab), bahkan memberi tempat tinggal, mengakumulasikan beraneka ragam mesin perang mereka intuk menteror kaum muslimin dan menggoyang kestabilan bangsa Arab yang musslim, selanjutnya menyerang mereka dengan senjata yang mematikan dan terus menimpakan serangan militer terhadap mereka…s/d…Saat itulah saya berpendapat bahwa diri saya berkewajiban menjelaskan hakikat permasalahan ini sesuai dengan apa yang dipahami di dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah” (Al Qaul al Mukhtar fi Hukmi al Isti’anah bi al Kuffar, hal. 8-9). Begitulah sheikh mamaparkan tentang pemerintah kerajaan Saudi justru menaungi mereka yang non-muslim (dalam hal ini tentara Amerika) dengan fasilitas-fasilitas. Astaghfurullah!!!

Sheikh Al Mujahid, Usamah bin Ladin, menuturkan: “Sesungguhnya bencana hebat dan petaka total yang menimpa Islam dan pemeluknya akibat mengundang Kristen (Amerika dan Eropa) ke Jazirah Arab dalam perang teluk menjadi sebuah tragedi yang belum pernah terperikan pahitnya sepanjang sejarah kawasan ini, tidak di masa jahiliyah maupun di masa Islam” (Al Qaul al Mukhtar fi Hukmi al Isti’anah bi al Kuffar, hal. 7).

Wahai orang-orang yang beriman!!! Rasulullah SAW memberikan perintah pada segenap kaum muslimin yang menjadi penerus beliau agar senantiasa menjaga Jazirah Arab dari pijakan kaki kaum kuffar. Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan dari Muhammad bin Ishaq, dari Shalih bin Kaisan, dari Az Zuhri, dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah, dari Aisyah yang berkata: Pesan terakhir yang disampaikan Nabi adalah, “Jangan kamu biarkan ada dua agama di Jairah Arab ini” (HR. Ahmad dalam kitab Musnadnya).

Pada hadist yang lain Jabir bin Abdullah berkata: Umar bin Khathab memberitahukan kepadaku bahwa dirinya mendengar Rasulullah bersabda: “Sungguh aku akan benar-benar mengusir Yahudi dan Nasrani dari Jazirah Arab sehingga tak kusisakan di sana kecuali muslim” (HR. Muslim). Lalu hadist lain dari Ibnu Abbas yang berkata bahwasanya Rasulullah berwasiat menjelang wafatnya tiga perkara: “Usirlah orang-orang musyrik dari Jazirah Arab, jamulah tamu sebagaimana aku menjamu mereka. Akan tetapi aku lupa wasiat yang ketiga” (HR. Muslim).

Imam Malik meriwayatkan dari Isma’il bin Abu Hakim bahwa dia mendengar Umar bin Abdul Aziz berkata: Ucapan terakhir yang disampaikan Rasulullah adalah, “Semoga Allah melaknat Yahudi dan Nasrani. Mereka mejadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah. Jangan biarkan ada dua agama di Tanah Arab ini” (HR. Malik).

Maka demikianlah wasiat Nabi SAW yang terakhir yang juga dilakukan oleh Umar bin Khathab. Masih banyak lagi nash-nash yang seperti itu kandungan matannya, namun sekiranya beberapa dalil di atas sudah mencukupi untuk memberikan gambaran tentang tidak dibolehkannya umat musyrik dan kafir berdiam di jazirah Arab.

Ibnu Qayyim menukil perkataan Imam Malik bin Anas tentang hal ini, beliau berkata: “Saya berpendapat bahwa mereka (kafirun) harus diusir dari seluruh tanah Arab…” (Ahkamu ahli Dzimmah, 1/184). Begitulah penggalan kalimat yang dikatakan oleh Imam Malik, semoga Allah merahmati beliau.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Sesungguhnya Nabi di waktu menderita sakit yang berujung pada wafatnya beliau telah menyuruh untuk mengusir Yahudi dan Nasrani dari jazirah Arab” (Majmu Fatawa, 28/630). Demikian penggalan kalimat yang dilontarkan beliau. Sesungguhnya pendapat ini adalah bersesuaian dengan nash-nash yang sudah kita bahas baik itu dari Kitabullah maupun hadist Nabi-Nya.

Semoga Allah merahmati Sheikh Muhammad bin Ibrahim yang berkata: “Kaum paganis (penyembah berhala) tidak boleh sama sekali tinggal di belahan timur tanah itu sampai belahan baratnya. Orang-orang murtad, perlakuan terhadap mereka lebih keras lagi. Orang-orang Yahudi dan Nasrani boleh bertempat tinggal denga membayar jizyah, tetapi tidak di jazirah Arab, ‘Tidak boleh berkumpul dua agama di jazirah Arab.’ Sikap Nabi yang membiarkan orang-orang Yahudi tinggal di Khaibar dengan membayar jizyah karena keberadaan mereka masih dipelukan bagi muslimin telah mansukh (dihapus) dengan wasiat yang beliau sampaikan menjelang wafatnya” (Fatwa Asy Syaikh Muhammad bin Ibrahim, 6/230).

Apakah engkau masih yakin bahwa kaum kuffar bermanis wajah berbaik sikap kepada umat Islam di Saudi sana? Tidak demikian, sesungguhnya lambat laun mereka akan berkuasa atasnya. Semoga apa yang kami sampaikan di atas bisa membuka mata dan hati kita semua agar senantiasa waspada dan ambillah pelajaran berharga darinya. Janganlah kita biarkan mereka mengambil alih kehidupan kita terutama Dienullah ini. Sesungguhnya kami hanya hamba yang lemah. Tanpa pertolongan Allah, maka kami bukanlah apa-apa…

 

Tinggalkan komentar

Laman

Arsip