Welcome to Alislamarrahman

Ahlu Sunnah Wal Jamaah

Sheikh Al Albani Adalah Guru Kami Yang Mulia, Namun Kebenaran Lebih Kami Cintai Dari Pada Beliau

Syaikh kami Muhammad Nashiruddin Al Albani adalah sosok yang sudah diketahui oleh para ahlu sunnah wal jama’ah tentang kedalaman ilmunya. Beliau telah mengabdikan hidupnya untuk menyampaikan kebenaran melalui tuntunan hadist. Banyak para ahlu ilmi sekarang merujuk kepada kitab-kitab beliau. Telah banyak kitab-kitab tulisan sebagaimana telah banyak pula kaset-kaset ceramah beliau. Adapun mengenai hasil tulisannya, yakni:

  1. At-Targhib wa’t-Tarhib (Jilid 1-4)
  2. At-Tasfiyyah wa’t-Tarbiyya
  3. At-Tawsulu: Anwau’hu wa Ahkamuhu
  4. Irwa al-Ghalil (Jilid 1-9)
  5. Talkhis Ahkam al-Janaez
  6. Sahih wa Da’if Sunan Abu Dawood (Jilid 1-4)
  7. Sahih wa Da’if Sunan at-Tirmidhi (Jilid 1-4)
  8. Sahih wa Da’if Sunan ibn Majah (Jilid 1-4)
  9. Al-Aqidah at-Tahawiyyah Sharh wa T`aliq

10. Sifatu Salati An-Nabiyy

11. Silsalat al-Hadith ad-Da’ifa (Jilid 1-14)

12. Silsalat al-Hadith as-Sahiha (Jilid 1-11)

13. Salat ut-Tarawih

Meskipun beliau telah tiada, namun insha Allah ilmunya akan terus dipelajari dan membawakan manfaat bagi umat muslim. Semoga Allah membalas semua kebaikannya dan memuliakan posisinya di sisi Allah SWT.

Tentunya kita mengerti bahwa tak ada satu orang pun yang maksum (terjaga dari dosa) sebagaimana yang dikatakan Imam Malik; ” Siapa pun perkataannya bisa ditolak dan bisa diterima, kecuali hanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri” (Irsyad As-Salik 1/227). Perkataan Imam Malik secara umum mengungkapkan bahwa ulama-ulama penerus Nabi pasti memiliki kesalahan, namun kesalahan tersebut tidak lantas dijadikan senjata untuk menyerang dan mendiskreditkan orang yang dimaksud. Alangkah bijaknya jikalau kesalahan tersebut kita anggap sebagai ujian dari Allah untuk tetap bertabayun dan membuka mata kita untuk terjaga dari taklid.

Serupa dengan perkataan Imam Malik, adalah Ibnu Rajab Al Hambali yang mengatakan; ”Allah tidak menghendaki untuk ada yang terjaga dari kesalahan selain untuk Kitabulllah. Maka orang yang adil adalah dia yang memaafkan sedikit kesalahan orang dimana orang tersebut lebih banyak jumlah kebaikannya” (Al Qawa’id, hal. 3). Benar, hanya Al Quran yang terbebas dari kesalahan dan hendaklah kita memaafkan kesalahan orang yang punya jasa tak terhitung.

Para ulama terkini juga telah mengingatkan untuk tidak terlalu berlebihan dalam mengikuti imam/ulama tertentu. Adapun salah satu petikan yang difatwakan oleh Fataawa Lajnah Daa’imah yaitu: ”Orang ini (Albani) adalah orang yang kami ketahui kelimuan, kebaikannya, pengabdiannya dan dukungannya terhadap ahlu sunnah wal jama’ah untuk mengingatkan dari fanatisme dan taklid golongan. Kitab-kitabnya sangat bermanfaat, akan tetapi sebagaimana halnya seorang ulama, dia tidak sempurna; dia melakukan kesalahan. Namun kami harap jika dia benar, maka akan mendapat dua pahala dan jika dia salah maka mendapat satu pahala ijtihad…” (Fataawa al-Lajnah al-Daa’imah, 12/324, 325)

Berikut adalah pemaparan bahwa syaikh pun melakukan kesalahan pengkajiannya dalam ilmu hadist maupun keliru dalam berkata. Perlu diketahui, ini bukanlah upaya untuk membeberkan kekurangan seseorang, karena bukan untuk tujuan itu artikel ini ditulis.

1. Hadist, Mahmud bin Lubaid berkata: Rasulullah mendengar kabar tentang seseorang yang mentalak istrinya tiga kali, beliaupun berdiri dan berkata; ”Apakah dia bermain-main dengan Kitabullah sementara aku masih bersama kalian?” Orang-orang di sekitarnya pun berdiri dan bertanya; ”Ya Rasulullah, haruskah kami membunuhnya?” (An Nasa’i)

    Hadist ini didhai’ifkan Al Albani dalam kitab Misykat Al Masyabih 2/981, edisi ke-3, Beirut, beliau berkata: ”Perawinya tsiqqah, namun sanadnya terputus karena ia tidak mendengar langsung dari ayahnya.” Namun Al Albani dalam kitab Ghayatul Maram Takhreej Ahadith al-Halal wal Haram, nomor 261 hal.164, berkata: SHAHIH.

    2. Hadist; ”Salat Jum’at itu diwajibkan atas umat muslim.”

      Al Albani menilai hadist ini dha’if berdasarkan analisanya dalam kitab Misykat Al Masabih 1/43, beliau berkata: ”Perawinya tsiqqah namun Abdullah bin Amr: ”Salat Jumat itu diwajibkan untuk siapa saja yang mendengar panggilannya” (Abu Daud).

        Al Albani menghasankan hadist ini dalam Irwa Al Ghalil 3/58, tapi mendha’ifkan hadist ini dalam Misykat Al Masabih 1/434.

        4.Hadist, Rasulullah SAW bersabda: ”Jangan bersikap keras terhadap dirimu, Allah akan bersikap keras juga padamu. Manakala seseorang bersikap keras terhadap orang lain, maka Allah pun akan bersikap keras padanya.” (Abu Daud)

          Al Albani mendha’ifkan hadist ini dalam Misykat Al Masyabih 1/64, tapi menghasankannya dalam Ghayatul Maram hal. 141.

          5. Hadist Aisyah: ”Siapapun yang berkata padamu bahwa Rasulullah SAW buang air kecil dengan berdiri, jangan dipercaya.” (Ahmad, Nasa’i, Tirmidzi)

            Sanad hadist ini didha’ifkan oleh Al Albani dalam Misykat Al Masyabih 1/117, tapi dishahihkan dalam Silsilah Al Hadist As Shahihah 1/345.

            6.Hadist Abu Dzar: ”Jika hendak berpuasa, maka puasalah pada tanggal 13, 14, dan 15.”

              Hadist ini didha’ifkan Al Albani dalam Dha’if An Nasa’i hal. 84, tetapi dishahihkan dalam Shahih Al Jami Wa Ziyadatuh 2/10.

              7. Dalam kitab Silsilah Al Hadist As Shahihah 3/426, Al Albani mengomentari salah satu perawi: ”Ibrahim bin Haani orang yang tsiqqah.” Dalam kitab Silsilah Al Hadist Ad Dha’efah 2/225, beliau menyebutkan bahwa Ibrahim bin Haani adalah tak dikenal dan hadistnya ditolak.

              8. Al Albani berkata: “Kami selalu dan selamanya menyebutkan bahwa keluar terhadap para penguasa walaupun mereka telah pasti kekufurannya, keluar dari mereka hukumnya sama sekali (mutlak) tidak disyariatkan.” (Dari rekaman kaset Min Manhajil Khawarij, tanggal 29 Jumadil Akhir/23 Oktober 1995)

                  Perkataan beliau menyelisihi perkataan ulama terdahulu seperti Ibnu Hajar:

                  ”Para ulama telah ijma’ (bersepakat) bahwasanya jika khalifah mengajak kepada kekafiran atau bid’ah maka ia dilawan” (Fathul Bari, 13/124),

                  Juga Ibnu Katsir:

                  Siapa saja di antara mereka (khalifah) melakukan hal ini maka ia telah kafir, wajib diperangi sampai kembali kepada hukum Allah dan Rasul-Nya…” (Tafsir Al Qur’anul Azhim, 2/68),

                  Berikut nukilan dari Imam Nawawi: ”Jika terjadi kekafiran atau merubah syariat atau bid’ah, ia telah keluar dari kedudukannya sebagai penguasa maka gugurlah kewajiban taat kepadanya dan wajib atas umat Islam untuk melawan dan menjatuhkannya serta mengangkat imam yang adil kalau hal itu memungkinkan” (Syarah Shahih Muslim, 12/229).

                  Kiranya tidak perlu berpanjang lebar dalam menguraikan beberapa kekeliruan dari seorang syaikh besar seperti beliau. Sekali lagi kami nyatakan, bahwa tidak ada maksud untuk mencari kesalahan ulama, namun lebih kepada menjelaskan kebenaran bahwa apa yang salah dari seorang imam maka jangan diikuti, sebaliknya jika perkataannya mengandung kebenaran maka ambillah dan renungkan. Semoga Allah memberikan pahala atas usaha dakwah beliau, pun semoga Allah memberi petunjuk kepada kaum muslimin dalam menuntut ilmu.

                  Wassalamu’ alaykum Wr. Wb.

                  6 Responses

                  1. umarhadid berkata:

                    Akhi, untuk menyempurnakan bahasan , ahsan kalau antum lengkapi dengan tulisan2 murid2 senior syaikh Al Albani, seperti Syaikh Muhammad syaqrah dan syaikh Dr. Abu Ruhayyim yang telah ” ruju'” kepada aqidah ahlusunnah dalam masalah iman dan kufur. mereka menulis kitab Haqiqotul iman inda syaikh Albani’ oleh syaikh DR. Abu Ruhayyim dan Aina Taqo’u Laa ilaha illallah fii dinil murjiatil judud oleh syaikh Syaqrah.Buku2 mereka bisa didownload di http://www.saaid.net/aqidah,

                  2. Jazakallah akhi atas info antum…

                  3. ibnkhalid berkata:

                    trima kasih atas imfonya

                  4. Abu Imam berkata:

                    trima ksh infonya< smoga jg bahan prtimbangan tuk mmpersatukan ummat

                  5. Herizal Alwi berkata:

                    Nice word
                    🙂

                  6. Jazakallah atas tanggapan antum semua!!!

                  Tinggalkan komentar

                  Laman

                  Arsip